Friday, November 2, 2012

My cerpen 'White Roses'

ini asli, original karya sendiri tanpa ada unsur plagiat. hehe
tulisan yang bener - bener abal - abal :D
so, cmon lets read my story !
------------------


Jauh di lubuk hati ini masih ada namamu
Seberat apa diri ini melupakanmu
Bayang wajahmu tak akan pernah hilang

Kehidupan ini memang berat. Tapi haruskah aku memikul beban seberat ini ? keputusan itu menyisakan penyesalan. Penyesalan teramat mendalam. Bayangan wajahnya selalu hadir di setiap hembusan nafasku. Cintanya selalu terjaga dalam hati ini. tak akan pernah terganti. Itu lah ikrarku, meskipun aku tau aku bukan orang yang pantas untuknya.

“carl, ini ku bawakan mawar putih untukmu “ ucapnya dengan senyum khasnya yang membuat hati setiap wanita meleleh.
“ aku sudah menduga, pasti bunga kesukaanku yang ada dibalik punggungmu “ jawabku antusias menerima pemberiannya dengan senang hati
“ selama aku bisa, mawar ini akan selalu ada di genggamanmu “ jawabnya, membuatku berbinar dan memeluknya.

Kenangan itu kembali muncul menghadirkan tetesan – tetesan
cairan bening keluar dari persembunyiannya. Walaupun 3 tahun sudah waktu itu berlalu saat kenangan manis itu terjadi, namun ingatan itu tergambar jelas. Membuat goresan – goresan yang menyayat hati ini.

---

Ku tatap langit tanpa bintang ini, langit kelabu seperti hati ini. kosong tanpa ada setitik cahaya pun yang menyinari. Kehidupan palsu selama 3 tahun yang ku jalani.

“ maafkan aku just, aku tidak bermaksud melukaimu, maafkan aku “ mohonku terhadapnya
“ kamu tidak salah apa – apa carl, aku yang salah, aku tidak bisa membahagiakanmu “ jawabnya dengan mimik wajah penuh penyesalan. Guratan itu terlihat jelas dari sudut matanya. Namun aku yang salah, aku yang menduakannya. Kenapa dia masih baik seperti ini ? pekikku dalam hati.

Kebaikkannya, ketulusannya. Harus tercoreng dengan tindakan kejiku. Kenapa aku bisa sejahat itu ? kenapa aku sama sekali tak memikirkan perasaan justin saat bersama Michael. Justin dimana kau sekarang ? apakah kau sudah menemukan tambatan hati baru ?

Regrets always come too late

Ku peluk dirinya, ku benamkan wajahku dalam dada bidangnya. Tangisanku pecah. Penyesalan menggerogoti tubuhku. Aku melukainya, sungguh aku ini orang yang keji. Belum lama aku berada dipelukannya, ia meregap kedua bahuku dan menegakkan tubuhku. Mungkinkah ia akan memakiku ? aku siap untuk itu.
“ maafkan aku carl, aku bukan seseorang yang bisa membahagiakanmu, sehingga kau memilih pria lain untuk mengisi setengah hatimu.
Aku minta maaf jika selama ini aku tak bisa menjadi apa yang kau inginkan” katanya perlahan dengan tatapan sendu terpancar dari mata hazel yang menghipnotis itu. Dan bahkan sekarang aku tak pantas untuk menatapnya.
“ kejarlah cintamu, jika memang dia lelaki yang kau cinta, pertahankan cintanya. Dan ini mawar putih untukmu, untuk hari ini, maaf aku harus pergi “ ucapnya tersendat – sendat.

Aku terjaga dari masa istirahatku malam ini. kejadian itu kembali muncul dalam mimpiku. Menjadi mimpi buruk yang tak pernah bisa terlupakan. Ku cengkeram baju yang menempel di atas dadaku, merasakan sesaknya hati ini setiap mimpi itu hadir menghantui. Membuat mataku kembali melirik kearah mawar putih yang berada di meja kecil tempat tidurku. Mawar terakhir pemberian justin. Mawar yang bukan mawar asli, berbeda dengan pemberiannya sebelumnya yang akan lalu dalam waktu sehari saja. Namun mawar plastic ini tak akan layu selamanya.

Bayang – bayang yang tak akan pernah lepas
Selama penyesalan itu tak berakhir dengan kata ‘memaafkanmu’

01 maret 2012

Ku persiapkan puluhan mawar dan balon yang aku beli dan persiapkan sejak kemarin.  Hari ini adalah hari ulang tahun justin. Aku tidak bisa memberikan apapun selain doa yang selalu ku panjatkan untuknya. Dan sekarang, aku sedang duduk ditaman mengikatkan satu mawar putih pada tiap balon dan menerbangkannya ke udara. Dengan ini aku berharap justin melihatnya dan ia akan tersenyum bahagia bersama kebahagiaanya.

Sudah puluhan balon dengan mawar putih ku terbangkan keudara dan sebagian aku bagikan kepada anak – anak kecil yang bermain ditaman ini. syukurlah mereka menyambutnya dengan senang dan tak jarang orang tua mereka yang memintakan untuk anaknya. Dan kini hanya menyisakan satu balon dan satu tangkai mawar putih di tanganku. Sebelum aku menerbangkan ini, aku membuat permohonan kepada tuhan.

“ dimanapun kamu, aku ingin kau memaafkan kesalahanku. Aku memang bodoh menyakiti hati yang begitu baik dan tulus sepertimu. Aku sadar ternyata orang yang ku cintai adalah dirimu bukan pierre.” Aku berhenti sejenak, guna mengatur nafasku.
“ I LOVE YOU JUSTIIN “ teriakku seraya menerbangkan satu balon terakhir itu

“ I LOVE YOU TOOO CARL “ teriak seseorang, membuatku berhenti teriak dan mencari sumber teriakan itu.

Aku memutar badanku 180 derajat. Kulihat seorang pria tampan berdiri dengan gagahnya dan dengan senyum khas yang terpancar di wajahnya membuatnya terlihat begitu tampan sempurna.  Ia merentangkan kedua tangannya. Aku segera berlari menuju dirinya.
Ku peluk erat dan tak akan pernah ku lepas. Aku sungguh merindukannya. Aku tak ingin dia pergi lagi dari kehidupanku.

Setelah cukup lama kami berpelukan ku regangkan pelukan kami. Ku tatap kedua mata hazelnya, masih sama seperti dulu. Tatapan itu tidak berubah, tatapan itu masih mempunyai charisma yang membuat jantung ini berdetak dua kali lebih cepat.

“ aku min-,,” sebelum aku melanjutkan ucapanku di tempelkanya jari telunjuknya tepat di tengah bibirku.
“ kau tidak perlu minta maaf, kau tidak salah carl. Maafkan aku karena pergi meninggalkanmu 3 tahun ini. dan asal kau tau carl mawar putih yang terakhir aku berikan kepadamu adalah tanda cintaku kepadamu. Mawar itu tak akan pernah layu seperti cinta ku yang tak akan pernah layu “ katanya tenang namun memiliki tatapan penuh arti terhadapku.
“ justin “ isakku kembali memeluknya. Aku tidak bisa berkata apa – apa lagi akan ketulusan yang justin berikan padaku.
“ kau tau carl ?” kata justin membelai rambutku perlahan “ aku kembali karena ingin memperkenalkan calon istriku “ lanjutnya, kata – kata itu membuat jantung ini seperti lepas dari tempatnya, membuat otak ini tak dapat lagi bekerja dengan baik. Nafasku semakin memburu, aliran mataku berhenti seketika dengan keterkejutan ini. kenapa tadi ia mengatakan mencintaku jika memang akhirnya dia sudah mendapatkan orang lain untuk menjadi pendampingnya. Apakah ini balasan atas perbuatanku 3 tahun yang lalu ? ku lepas pelukannya, ku beranikan menatapnya dan berlaku senormal mungkin.
“ si,,siapa ?” tanyaku gagap, meskipun aku sudah berusaha normal namun sungguh ini situasi yang sangat menyulitkan bagiku. Dengan tersenyum ia menjawab.
“ that you carl “ jawabnya seraya mengarahkan telunjuknya kearahku. Aku pun kembali di buat terkesiap dan tak percaya.
“ would you be my wife caroline  ?” katanya seraya mengeluarkan kotak berisi cincin diamond yang indah berwarna putih mengkilat.
“ j,,justin “ lirihku gemetar “Y,,YES, i would be your wife justin “ lanjutku dengan penuh rasa bahagia dan haru. Dan tak ku sangka sorak sorai terdengar dari pengunjung taman Stanley ini. aku tidak sadar jika sedari tadi kami menjadi pusat perhatian. Namun aku tidak peduli akan hal itu. Seusai justin memasangkan cincin yang pas di jari manisku, aku memeluknya kembali dengan perasaan bahagia. Sangat bahagia. Justin mengangkat tubuhku dan memutar – mutar tubuhku.
“ kau adalah hadiah ulang tahun terbaikku carl “ teriak justin sambil tertawa. Dan kami pun tertawa bersama dalam kebahagiaan.

Ketulusan cinta mampu mengubah segalanya yang buruk menjadi sesuatu yang baik
sebuah penantian panjang dan ketulusan meminta maaf menjadikan sebuah akhir cerita yang indah

No comments:

Post a Comment