tulisan yang bener - bener abal - abal :D
so, cmon lets read my story !
------------------
Jauh
di lubuk hati ini masih ada namamu
Seberat
apa diri ini melupakanmu
Bayang
wajahmu tak akan pernah hilang
Kehidupan
ini memang berat. Tapi haruskah aku memikul beban seberat ini ? keputusan itu
menyisakan penyesalan. Penyesalan teramat mendalam. Bayangan wajahnya selalu
hadir di setiap hembusan nafasku. Cintanya selalu terjaga dalam hati ini. tak
akan pernah terganti. Itu lah ikrarku, meskipun aku tau aku bukan orang yang
pantas untuknya.
“carl, ini ku bawakan mawar putih
untukmu “ ucapnya dengan senyum khasnya yang membuat hati setiap wanita
meleleh.
“ aku sudah menduga, pasti bunga
kesukaanku yang ada dibalik punggungmu “ jawabku antusias menerima pemberiannya
dengan senang hati
“ selama aku bisa, mawar ini akan
selalu ada di genggamanmu “ jawabnya, membuatku berbinar dan memeluknya.
Kenangan
itu kembali muncul menghadirkan tetesan – tetesan
cairan bening keluar dari persembunyiannya. Walaupun 3 tahun sudah waktu itu berlalu saat kenangan manis itu terjadi, namun ingatan itu tergambar jelas. Membuat goresan – goresan yang menyayat hati ini.
cairan bening keluar dari persembunyiannya. Walaupun 3 tahun sudah waktu itu berlalu saat kenangan manis itu terjadi, namun ingatan itu tergambar jelas. Membuat goresan – goresan yang menyayat hati ini.
---
Ku tatap
langit tanpa bintang ini, langit kelabu seperti hati ini. kosong tanpa ada
setitik cahaya pun yang menyinari. Kehidupan palsu selama 3 tahun yang ku
jalani.
“ maafkan aku just, aku tidak bermaksud
melukaimu, maafkan aku “ mohonku terhadapnya
“ kamu tidak salah apa – apa carl, aku
yang salah, aku tidak bisa membahagiakanmu “ jawabnya dengan mimik wajah penuh
penyesalan. Guratan itu terlihat jelas dari sudut matanya. Namun aku yang
salah, aku yang menduakannya. Kenapa dia masih baik seperti ini ? pekikku dalam
hati.
Kebaikkannya,
ketulusannya. Harus tercoreng dengan tindakan kejiku. Kenapa aku bisa sejahat
itu ? kenapa aku sama sekali tak memikirkan perasaan justin saat bersama
Michael. Justin dimana kau sekarang ? apakah kau sudah menemukan tambatan hati
baru ?
Regrets
always come too late
Ku peluk dirinya, ku benamkan wajahku
dalam dada bidangnya. Tangisanku pecah. Penyesalan menggerogoti tubuhku. Aku
melukainya, sungguh aku ini orang yang keji. Belum lama aku berada
dipelukannya, ia meregap kedua bahuku dan menegakkan tubuhku. Mungkinkah ia
akan memakiku ? aku siap untuk itu.
“ maafkan aku carl, aku bukan
seseorang yang bisa membahagiakanmu, sehingga kau memilih pria lain untuk
mengisi setengah hatimu.
Aku minta maaf jika selama ini aku tak bisa menjadi apa yang kau inginkan” katanya perlahan dengan tatapan sendu terpancar dari mata hazel yang menghipnotis itu. Dan bahkan sekarang aku tak pantas untuk menatapnya.
Aku minta maaf jika selama ini aku tak bisa menjadi apa yang kau inginkan” katanya perlahan dengan tatapan sendu terpancar dari mata hazel yang menghipnotis itu. Dan bahkan sekarang aku tak pantas untuk menatapnya.
“ kejarlah cintamu, jika memang dia
lelaki yang kau cinta, pertahankan cintanya. Dan ini mawar putih untukmu, untuk
hari ini, maaf aku harus pergi “ ucapnya tersendat – sendat.
Aku
terjaga dari masa istirahatku malam ini. kejadian itu kembali muncul dalam
mimpiku. Menjadi mimpi buruk yang tak pernah bisa terlupakan. Ku cengkeram baju
yang menempel di atas dadaku, merasakan sesaknya hati ini setiap mimpi itu
hadir menghantui. Membuat mataku kembali melirik kearah mawar putih yang berada
di meja kecil tempat tidurku. Mawar terakhir pemberian justin. Mawar yang bukan
mawar asli, berbeda dengan pemberiannya sebelumnya yang akan lalu dalam waktu
sehari saja. Namun mawar plastic ini tak akan layu selamanya.
Bayang
– bayang yang tak akan pernah lepas
Selama
penyesalan itu tak berakhir dengan kata ‘memaafkanmu’
01 maret 2012
Ku
persiapkan puluhan mawar dan balon yang aku beli dan persiapkan sejak
kemarin. Hari ini adalah hari ulang
tahun justin. Aku tidak bisa memberikan apapun selain doa yang selalu ku
panjatkan untuknya. Dan sekarang, aku sedang duduk ditaman mengikatkan satu
mawar putih pada tiap balon dan menerbangkannya ke udara. Dengan ini aku
berharap justin melihatnya dan ia akan tersenyum bahagia bersama kebahagiaanya.
Sudah
puluhan balon dengan mawar putih ku terbangkan keudara dan sebagian aku bagikan
kepada anak – anak kecil yang bermain ditaman ini. syukurlah mereka
menyambutnya dengan senang dan tak jarang orang tua mereka yang memintakan
untuk anaknya. Dan kini hanya menyisakan satu balon dan satu tangkai mawar
putih di tanganku. Sebelum aku menerbangkan ini, aku membuat permohonan kepada
tuhan.
“
dimanapun kamu, aku ingin kau memaafkan kesalahanku. Aku memang bodoh menyakiti
hati yang begitu baik dan tulus sepertimu. Aku sadar ternyata orang yang ku
cintai adalah dirimu bukan pierre.” Aku berhenti sejenak, guna mengatur
nafasku.
“ I LOVE
YOU JUSTIIN “ teriakku seraya menerbangkan satu balon terakhir itu
“ I LOVE
YOU TOOO CARL “ teriak seseorang, membuatku berhenti teriak dan mencari sumber
teriakan itu.
Aku
memutar badanku 180 derajat. Kulihat seorang pria tampan berdiri dengan
gagahnya dan dengan senyum khas yang terpancar di wajahnya membuatnya terlihat
begitu tampan sempurna. Ia merentangkan
kedua tangannya. Aku segera berlari menuju dirinya.
Ku peluk
erat dan tak akan pernah ku lepas. Aku sungguh merindukannya. Aku tak ingin dia
pergi lagi dari kehidupanku.
Setelah
cukup lama kami berpelukan ku regangkan pelukan kami. Ku tatap kedua mata
hazelnya, masih sama seperti dulu. Tatapan itu tidak berubah, tatapan itu masih
mempunyai charisma yang membuat jantung ini berdetak dua kali lebih cepat.
“ aku
min-,,” sebelum aku melanjutkan ucapanku di tempelkanya jari telunjuknya tepat
di tengah bibirku.
“ kau
tidak perlu minta maaf, kau tidak salah carl. Maafkan aku karena pergi
meninggalkanmu 3 tahun ini. dan asal kau tau carl mawar putih yang terakhir aku
berikan kepadamu adalah tanda cintaku kepadamu. Mawar itu tak akan pernah layu
seperti cinta ku yang tak akan pernah layu “ katanya tenang namun memiliki
tatapan penuh arti terhadapku.
“ justin “
isakku kembali memeluknya. Aku tidak bisa berkata apa – apa lagi akan ketulusan
yang justin berikan padaku.
“ kau tau
carl ?” kata justin membelai rambutku perlahan “ aku kembali karena ingin
memperkenalkan calon istriku “ lanjutnya, kata – kata itu membuat jantung ini
seperti lepas dari tempatnya, membuat otak ini tak dapat lagi bekerja dengan
baik. Nafasku semakin memburu, aliran mataku berhenti seketika dengan
keterkejutan ini. kenapa tadi ia mengatakan mencintaku jika memang akhirnya dia
sudah mendapatkan orang lain untuk menjadi pendampingnya. Apakah ini balasan
atas perbuatanku 3 tahun yang lalu ? ku lepas pelukannya, ku beranikan
menatapnya dan berlaku senormal mungkin.
“
si,,siapa ?” tanyaku gagap, meskipun aku sudah berusaha normal namun sungguh
ini situasi yang sangat menyulitkan bagiku. Dengan tersenyum ia menjawab.
“ that you
carl “ jawabnya seraya mengarahkan telunjuknya kearahku. Aku pun kembali di
buat terkesiap dan tak percaya.
“ would
you be my wife caroline ?” katanya
seraya mengeluarkan kotak berisi cincin diamond yang indah berwarna putih
mengkilat.
“
j,,justin “ lirihku gemetar “Y,,YES, i would be your wife justin “ lanjutku
dengan penuh rasa bahagia dan haru. Dan tak ku sangka sorak sorai terdengar
dari pengunjung taman Stanley ini. aku tidak sadar jika sedari tadi kami
menjadi pusat perhatian. Namun aku tidak peduli akan hal itu. Seusai justin
memasangkan cincin yang pas di jari manisku, aku memeluknya kembali dengan
perasaan bahagia. Sangat bahagia. Justin mengangkat tubuhku dan memutar – mutar
tubuhku.
“ kau
adalah hadiah ulang tahun terbaikku carl “ teriak justin sambil tertawa. Dan
kami pun tertawa bersama dalam kebahagiaan.
Ketulusan
cinta mampu mengubah segalanya yang buruk menjadi sesuatu yang baik
sebuah
penantian panjang dan ketulusan meminta maaf menjadikan sebuah akhir cerita
yang indah
No comments:
Post a Comment